Wednesday, July 11, 2012

Kiamat Internet Tidak Mempengaruhi Koneksi Internet Di Indonesia





Kiamat internet yang diramalkan hari ini disinyalir tidak akan mempengaruhi koneksi internet di Indonesia. Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, FBI pernah merilis 25 negara yang menjadi korban malware Alureon atau malware kiamat internet dan Indonesia tidak masuk dalam daftar tersebut.
Kiamat internet tersebut berawal dari malware yang dibuat oleh sekelompok kriminal asal Estonia yang menggunakan malware Alureon untuk melakukan kejahatan.
Seperti yang dikutip dari BBC pada hari ini (09/07/2012) FBI telah menangkap 6 orang dari 7 pelaku kriminal tersebut serta menyita server yang digunakan untuk kejahatan pada November 2011 lalu.
Malware Alureon atau Malware DNS Changer ini muncul pertama kali pada tahun 2007 dan sengaja dibuat untuk keperluan kriminal. FBI telah bekerja sama dengan banyak ISP (Internet Service Provider)dalam rangka memberantas malware ini.
Sebagaian besar komputer yang terinfeksi malware kiamat atau DNS Changer ini berada di Amerika Serikat, namun beberapa negara lain juga terinfeksi malware ini. Berikut negara-negara yang paling banyak terinfeksi malware DNS Changer.
  • Amerika Serikat, 69.517 komputer terinfeksi.
  • Italia, 26.494 komputer terinfeksi.
  • India, 21.302 komputer terinfeksi.
  • Inggris, 19.589 komputer terinfeksi.
  • Jerman, 18.427 komputer terinfeksi.
  • Perancis, 10.454 komputer terinfeksi.
  • China, 10.304  komputer terinfeksi.
  • Spanyol, 10.213 komputer terinfeksi.
  • Kanada, 8.924 komputer terinfeksi.
  • Australia, 8.518 komputer terinfeksi.
Bagaimana dengan Indonesia? Sampai saat ini berdasarkan sember yang telah dihimpun Sidomi, Indonesia tidak terjangkit malware kiamat atau DNS changer ini, sehingga koneksi Internet di Indonesai sama sekali tidak terpengaruh kiamat internet.
Meski Indonesia tidak terkena dampak dari kiamat internet akibat ulah malware Alureon, namun Menkominfo Tifatul Sembiring tetap menghimbau agar pengguna internet di Indonesia agar tetap waspada.


saking